GMP-Solok, Kota Solok terletak didaerah perlintasan menuju ke daerah bahkan ke provinsi lain, dan kota ini terkenal dengan sebutan “kota bareh/bareh solok”. Kota Solok memiliki tanah yang subur, sehingga menghasilkan beras yang enak (lamak). Beras Solok (Bareh Solok) sudah dipatenkan dan memiliki sertifikat dari Kementerian Pertanian dengan jenis : Bareh Anak Daro (Beras Anak Daro). Beras merupakan makanan pokok masyarakat Indonesia, khususnya Sumatera Barat.
Di Kota Solok memiliki beberapa kampus, diantaranya : Universitas Mahaputra Muhammad Yamin, STAI Solok Nan Indah, AMIK Kosgoro dan lainnya. Yang pertama berdiri di Kota Solok yaitu Universitas Mahaputra Muhammad Yamin (UMMY) sejak 1984, sampai saat ini telah memiliki 4 (empat) fakultas dan 12 (dua belas) program studi. Mahasiswa/wi berasal dari Kota Solok, Kabupaten Solok, Kota Sawahlunto, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten Dharmasraya dan daerah lainnya. Sehingga Kota Solok menjadi pusat pendidikan dan perekonomian.
Dengan banyaknya anak muda di Kota Solok, maka terbentuklah komunitas-komunitas kreatif, seni dan lainnya. Latarbelakang komunitas yang berbeda membuat merasa penting sebuah kolaborasi untuk membangun kota kecil dengan cara masing-masing. Maka komunitas kreatif tersebut membentuk Forum Lintas Komunitas dengan nama Bareh Solok Creative Cities Network (BSCCN).
BSCCN merupakan lembaga yang bergerak dibidang ekonomi kreatif, UMKM, pariwisata, kebudayaan, pendidikan dan jejaring dari Indonesia Creative Cities Network (ICCN/jejaring kota/kabupaten kreatif Indonesia). BSCCN beranggota sebanyak ±300 orang pelaku ekraf (18 jejaring Komunitas/sanggar/perorangan).
Jejaring BSCCN memiliki mimpi bersama mewujudkan Kota Solok menjadi Kota Kreatif, Kota Kreatif dimaksud adalah suatu daerah yang mempunyai strategi dan pengembangan melalui infrastruktur seni dan budaya, ekonomi kreatif, sinonim atas kelas kreatif yang kuat dan membina budaya yang kuat. Salah satu bentuk aktivasi perwujudannya yaitu Jenama Kota/identitas kota (City Branding) dan Cipta Ruang (Placemaking).
Untuk mewujudkan “Kota Kreatif” tersebut dengan cara kolaborasi antar stakeholder yang dikenal dengan istilah hexahelix (Akademisi, Bisnis, Komunitas, Pemerintah, Media dan Agregator).
Dengan adanya salah satu akademisi di Kota Solok yaitu Universitas Mahaputra Muhammad Yamin (UMMY), maka jejaring BSCCN berkolaborasi dengan universitas tersebut, dengan cara membuat MoU (Memorandum of Understanding) antara Akademisi (UMMY) dengan Komunitas (BSCCN).
Penandatanganan MoU pada saat acara wisuda ke 61 UMMY, pada tanggal 16 Mei 2024 di Gedung Kubuang Tigo Baleh oleh Rektor UMMY Prof. Dr. Ir. Syahro Ali Akbar, MP dan Ketua BSCCN Mellya Fitri, SH. Isi dari MoU tersebut yaitu mengenai “Kerjasama Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam Mewujudkan Kota Kreatif di Kota Solok”. Dari BSCCN dihadiri juga oleh Satria Arjuna (Komunitas Gajah Maharam Photography) dan Biki Wabihamdika (Komunitas Gubuak Kopi).
Mimpi bersama Perwujudan dari Kota Kreatif ini, diantaranya ekosistem ekonomi kreatif dan kolaborasi antar stakeholder, serta mendorong Kota Solok memiliki Jenama Kota (City Branding) dan Cipta Ruang (Placemaking). Sebenarnya cipta ruang sudah mulai tumbuh di Kota Solok, diantaranya “Parak Batuang Creative Space dan Rumah Gadang Rumah Suhey”, smoga tumbuh ruang-ruang kreatif berikutnya, Ungkap Mellya.
Dan terwujudnya program berbagi pengetahuan dan belajar bersama terhadap praktik baik yang telah dilakukan di Kota Solok, Kota Solok Kota Bersama, ungkap Biki. (GMP01)
Comment