Destinasi wisata payo memiliki daya tarik wisata yaitu Batu Patah Payo, Bunga Krisan, Kopi Payo, Payo Nature dan Puncak Bidadari, yang terletak di Kelurahan Tanah Garam, Kota Solok. Sejak tahun 2018, Pemerintah Kota Solok melakukan pengembangan kawasan payo sebagai objek agro wisata.
Pada awal Agustus 2020 Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang melakukan pendampingan terhadap “Kampung Wisata Payo”. Pendampingan tersebut merupakan kerjasama antara Kemenparekraf, Kemendes dan Perguruan Tinggi dengan program pemberdayaan masyarakat desa wisata berbasis pendampingan.
Program tersebut merupakan satu-satunya cara yang efektif untuk dapat menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera, maju dan mandiri. Pada tahun 2019 Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang telah mendatangkan ±800 orang mahasiswa/wi untuk pengabdian di Payo. Semua terlaksana karena adanya Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Kota Solok dengan Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang.
Pendampingan yang telah dilakukan Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang terhadap Kampung Wisata Payo seperti bimtek pengelolaan, pelatihan kuliner yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pengelola kampung wisata dan agar masyarakat payo termotivasi dalam pengembangan potensi yang dimiliki untuk meningkatkan kesejahteraannya.
Setelah dilakukan Seleksi Laporan Pendampingan Desa Wisata pada tanggal 6 - 9 November 2020 di Yogyakarta, maka berhasil ditetapkan 20 laporan Pendampingan Desa Wisata Terbaik, salah satunya “Kampung Wisata Payo” dan juga perwakilan dari Sumatera Barat. Selanjutnya dilakukan “Visitasi” oleh Juri dari Kemenparekraf RI.
Visitasi tersebut dilaksanakan tanggal 13 November 2020, yang didampingi oleh Walikota Solok dalam hal ini diwakili oleh Staf Ahli Walikota Bid.Kemasyarakatan dan SDM, Ketua LKAAM dan Bundo Kanduang, Kepala Dinas Pariwisata Kota Solok, Ka.Bappeda, Dinas Pertanian, Kabag Perekonomian, pengelolaan kampung wisata payo, masyarakat serta Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang.
Dalam sambutannya Staf Ahli Walikota, Hj. Susweni, SH, M.Si, menyampaikan “bahwa agrowisata Batu Patah Payo adalah program strategis Kota Solok. Dimana untuk pembangunan fisik keterlibatan beberapa OPD antara lain Greenhouse oleh Dinas Pertanian yang didukung oleh Kementerian Pertanian, Dinas PUPR, Dinas Perkim, Dinas Pariwisata, Dinas Lingkungan Hidup, Bag.Perekonomian dan SDA. Dan Pemerintah Kota Solok mengucapkan terimakasih kepada Kemenparekraf melalui Universitas Negeri Padang dalam pendampingan SDM masyarakat payo utk pelatihan baik pengelola desa wisata maupun kuliner”.
Dalam hal ini, Juri Kemenparekraf RI ( DR. Diana Simanjuntak dan DR. DR. Asep) berpesan agar para pengelola dan masyarakat kampung wisata payo menerapkan “SAPTA PESONA” serta CHSE (Clean, Health, Safety & Environment) atau Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan di Kawasan Kampung Wisata Payo.(Mellya/GMP)
Comment