by

Baraja – Pemilu Pertama 29 September 1955 sebagai Awal Demokrasi Di Indonesia

-NATIONAL, NEWS-1,773 views

29 September merupakan salah satu peristiwa bersejarah bagi demokrasi Indonesia yaitu dilangsungkannya pemungutan suara pada pemilu yang kali pertama digelar di Indonesia.

Pemungutan suara untuk memilih anggota DPR pada pemilu pertama di Indonesia diikuti sebanyak 29 partai politik dan individu. Ada lima partai yang memperoleh suara paling banyak, yakni Partai Nasional Indonesia, Masyumi, Nahdlatul Ulama, Partai Komunis Indonesia, dan Partai Syarikat Islam Indonesia.

Jumlah kursi DPR yang diperebutkan berjumlah 260 dan Pemilu ini dipersiapkan di bawah pemerintahan Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo. Namun, Ali Sastroamidjojo mengundurkan diri dan pada saat pemungutan suara, dan kepala pemerintahan telah dipegang oleh Perdana Menteri Burhanuddin Harahap.

Pemilu ini dilaksanakan saat keamanan negara masih kurang kondusif, disebabkan beberapa daerah dirundung kekacauan oleh DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia) khususnya pimpinan Kartosoewirjo. Dalam keadaan seperti ini, anggota angkatan bersenjata dan polisi juga memilih. Mereka yang bertugas di daerah rawan digilir datang ke tempat pemilihan. Pemilu akhirnya pun berlangsung aman. Pemilu ini bertujuan memilih anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat.

0229092021

Pemilu 1955 tidak dilanjutkan sesuai jadwal pada lima tahun berikutnya, 1960. Hal ini dikarenakan pada 5 Juli 1959, dikeluarkan Dekret Presiden yang membubarkan Konstituante dan pernyataan kembali ke UUD 1945.

Kemudian pada 4 Juni 1960, Soekarno membubarkan DPR hasil Pemilu 1955, setelah sebelumnya dewan legislatif itu menolak RAPBN yang diajukan pemerintah. Presiden Soekarno secara sepihak melalui Dekrit 5 Juli 1959 membentuk DPR-Gotong Royong (DPR-GR) dan MPR Sementara (MPRS) yang semua anggotanya diangkat presiden.(Wahyu/GMP)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.