Puncak pato merupakan salah satu tempat wisata bersejarah yang ada di Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. Puncak Pato merupakan sebuah Jorong kecil yang terletak di Kenagarian Batu Bulek, Kecamatan
Lintau Buo Utara, Kabupaten Tanah Datar. Untuk menuju ke Puncak Pato dibutuhkan selama 30 menit perjalanan dengan melewati Nagari Sungayang. Sepanjang perjalanan kita akan menikmati jejeran rumah gadang yang masih tetap terpelihara dengan kokohnya.

Puncak Pato secara geografis berada di ketinggian dengan pemandangan alam yang cukup memanjakan mata saat berdiri di ketinggian. Dari Puncak Pato ini, kita dapat melayangkan penglihatan sejauh mata memandang
untuk melihat sebagian keindahan alam minangkabau. Saat berada di puncak pato kita seoalah – olah berdiri saling berhadapan dengan gagahnya Gunung Marapi yang berdiri menjulang. Lukisan alam yang luar biasa terbentang sejauh mata memandang membuat hati dan pikiran jadi tenang. Udara sejuk dan angin sepoi-sepoi yang berembus diantara pucuk-pucuk pinus membuat rasa tak ingin beranjak dari Puncak ini.

Saat sekarang kawasan Puncak Pato dikelola oleh sekelompok pemuda yang tergabung kedalam kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Mayang Taurai, kelompok sadar wisata ini akan membantu para pengunjung untuk menikmati minuman khas Puncak Pato yaitu Niro Talua (Nira Telur). Masyarakat Puncak Pato pada umumnya bermata pencaharian sebagai petani tebu dan nira (gula aren), selain itu pengunjung juga bisa berpetualang selama 2 hari di kawasan Puncak Pato dengan menikmati atau melihat langsung proses pengambilan air nira dari pohon aren sampai proses pembuatan gula aren yang
masih di olah secara tradisonal.

Konon dahulunya di Puncak Pato atau lebih dikenal dengan nama Puncak Marapalam merupakan tempat lahirnya sebuah perjalanan sejarah masyarakat Minangkabau yang lebih di kenal dengan nama “ Sumpah Sati Bukik Marapalam “ pada saat itu terjadi sebuah kesepakatan antara kaum adat dan kaum agama di alam minangkabau dengan nama “ Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabbullah”. (Wahyu/GMP)

Comment