Puncak Pato atau Bukit Marapalam dikenal sebagai salah satu
tempat lahirnya falsafah Minangkabau yaitu Adat Basandi Sara’, Sara’ Basandikan
Kitabullah. Falsafah ini muncul dilatar belakangi oleh perbedaan pendapat
antara kaum adat dengan kaum agama yang berakibat terjadinya perang Paderi di
Sumatera Barat pada era penjajahan Belanda di Indonesia dan pada akhirnya
perbedaan tersebut dapat disatukan dengan sebuah piagam yang lebih dikenal
dengan nama “ Piagam Bukit Marapalam “ dan Melahirkan konsep ideologis
masyarakat Minangkabau yang kemudian dijadikan landasan dalam menjalankan
kehidupan sosial, budaya dan politik.
Saat sekarang kawasan Puncak Pato selain menjadi salah satu tempat wisata sejarah di Sumatera Barat bagi masyarakat setempat kawasan tersebut digunakan sebagai tempat untuk menghafal Al Quran bagi Rumah Tahfiz yang ada di Lintau salah satunya Rumah Tahfiz Aisyah yang beralamat di Ladang Laweh, Kenagarian Batu Bulek, Kecamatan Lintau Buo Utara.

Suasana belajar tahfiz di alam terbuka seperti di kawasan
wisata Puncak Pato memang memberikan suasana yang berbeda, selain lokasinya
berada di ketinggian sambil menikmati pemandangan indahnya alam tanah datar, lokasi
tersebut juga di dukung oleh udara yang begitu sejuk dengan di kelilingi oleh
hamparan pohon vinus.
Salah satu guru rumah tahfiz Aisyah, Fasli M.Rais menjelaskan setiap satu bulan sekali kami bersama murid dan guru di rumah tahfiz aisyah selalu mengadakan pembelajaran diruangan terbuka seperti tempat wisata Puncak Pato, hal ini dilakukan dengan tujuan supaya para tahfiz lebih bersemangat lagi dalam menghafal Al Quran,” ucap Fasli M Rais.

Fasli M Rais juga menambahkan, kegiatan rumah tahfiz seiring dengan program Pemerintah Kabupaten Tanah Datar yaitu 1 rumah 1 hafizh dan hafizhah guna menciptakan masyarakat madani, dan meningkatkan kehidupan beragama beradat dan budaya, untuk mewujudkan Tanah Datar Madani berlandaskan Adat Basandi Syara’, Syara’ Basandi Kitabullah,” ujar Fasli M Rais.(Wahyu/GMP)

Comment