Salah satu ciri dari Kota Solok adalah kota yang memproduksi beras dengan cita rasa yang khas dan berbeda dengan daerah lain. Beras yang dihasilkan Kota Solok memiliki harga jual yang cukup tinggi dibanding dengan harga jual beras dari daerah lain dan diminati oleh masyarakat. Permintaan beras Solok tidak hanya berasal dari Kota atau Kabupaten di provinsi Sumatera Barat tetapi juga telah sampai ke provinsi lain, salah satu varietas terkenal yaitu varietas anak daro berasal dari Kota Solok.
Kualitas beras solok sudah dikenal luas oleh masyarakat di Indonesia. Nasi hasil dari beras solok ini juga terkenal lembut, harum, dan tidak mudah basi. faktor alam dan pengairan sawah di Solok, menjadi salah satu penyebab beras ini berkualitas paling bagus dan enak di antara beras lainnya di Sumatera Barat.
Air yang mengairi sawah masyarakat Solok berasal langsung dari mata air bukit barisan yang tidak terkontaminasi oleh polusi atau zat-zat berbahaya. Selain itu, tanah yang ditanami padi juga hasil humus tanah yang hanyut di bawa oleh air, sehingga tanah sawah solok terlihat agak kehitaman.
Walaupun beras solok berasal dari Solok, namun tidak semua wilayah Solok yang bisa menghasilkan kualitas beras yang bagus. Hal tersebut dipengaruhi oleh kondisi tanah serta suhu udara. Wilayah yang bisa menghasilkan beras dengan kualitas bagus itu di antaranya adalah hamparan sawah solok yang terbentang luas dari Nagari Salayo Kabupaten Solok hingga ke Kota Solok.
Untuk saat sekarang ini Padi Anak Daro yang merupakan salah satu varietas padi unggul lokal kebanggaan warga Solok Sumatera Barat. Varietas ini telah dilepas sesuai dengan keputusan Menteri Pertanian no.73/Kpts/SR.120/2/2007. Keunggulan varietas ini mampu beradaptasi dengan baik pada daerah dengan ketinggian tempat sampai 600 mdpl, tekstur nasi pera, nilai jual lebih tinggi 10-15% dari varietas unggul nasional dengan potensi hasil 6,40 ton/ha GKG. Anak Daro sudah mendapatkan sertifikat IG (indikasi geografis) yang merupakan perlindungan dan kepastian hukum suatu produk serta mencegah penggunaan produk yang tidak sah. (Wahyu/GMP)
Comment