by

Alek Batonjong Akan Meriahkan Pawai Rang Solok Baralek Gadang 16 September 2023

-EVENT-1,155 views

GMP - Sukses dengan menggelar berbagai event budaya semenjak tahun 2016 secara berturut – turut dan mampu meningkatkan angka kunjungan ke Sumatera Barat,membuat Kota Solok terpilih untuk kedua kalinya masuk agenda Nasional yaitu Kharisma Event Nusantara (KEN) 2023 yang ditetapkan di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta tanggal 28 Januari 2023 lalu.

Berbagai persiapan terus dilakukan untuk suksesnya event budaya bertaraf internasional tersebut yang akan dilangsungkan dari tanggal 16 – 18 September 2023 mendatang yang bertempat di Hamparan Sawah Solok,Kelurahan VI Suku,Kota Solok.

Kota Solok memiliki keunikan tersendiri dibandingkan daerah lainnya,dimana Kota Solok yang merupakan sebuah wilayah administratif yang di bentuk dari sebuah Nagari yang merupakan ibu (induak) atau payung panji dari Alam Kubuang Tigo Baleh yang telah mereka peroleh secara turun temurun.maka berkat dukungan Lembaga Adat seperti Kerapatan Adat Lubuak Sikarah,Lembaga Kerapatan Adat Alam MinangKabau Kota Solok,Bundo Kanduang serta didukung oleh Pemerintah Daerah membuat kearifan lokal berupa budaya dan tradisi masih di junjung tinggi dalam setiap kegiatan ditengah – tengah masyarakat Kota Solok.

Di balik banyaknya keunikan tradisi dan budaya yang ada di Kota Solok terdapat satu tradisi adat yang sudah jarang ditampilkan atau dilakukan oleh masyarakat Nagari Solok yang disebabkan membutuhkan waktu lama dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit yaitu Alek  Batonjong (Alek Rajo - Rajo) atau masyarakat menyebutnya Alek Tujuah Hari Tujuah Malam.pada saat prosesi Alek Batonjong tersebut di isi dengan berbagai kegiatan diantaranya,tradisi Pidato Panjang (persembahan) yang di hadiri oleh Unsur Niniak Mamak Ampek Jinih,Niniak Mamak Nan Bajinih maupun Jinih Nan Ampek dalam lingkung Kubuang Tigo Baleh,Prosesi Tunduak (keluarga mempelai perempuan mendatangi kediaman orang tua mempelai laki - laki),Malam Kesenian Anak Nagari,serta kegiatan mananti Marapulai yang datang dengan menunggangi se ekor kuda yang di warnai dengan penampilan Atraksi Silek (Silat).

Menurut cerita Alek Batonjong terakhir kali diselenggarakan pada tahun 1988 pada waktu pesta pernikahan salah satu kamanakan Dt.Sati yang merupakan Penghulu Suku Caniago Koto Darek dan sebelumnya juga pernah dilakukan prosesinya pada tahun 1928 oleh Kaum Dt.Bandaro,urang tuo adat di Suku Caniago Tabu,Nagari Solok.

Alek Batonjong atau alek Rajo – Rajo menggambarkan sebuah Raja sedang melakukan sebuah perjalanan dengan menunggangi satu ekor kuda dan di iringi oleh beberapa orang Dubalang sebagai pengawal raja serta pembawa bekal raja,namun ditengah perjalanan sang raja di hadang oleh segerombolan penyamun (perampok) yang hendak mengambil saluak ameh rajo (penutup kepala Raja),maka terjadilah pertarungan antara Dubalang dengan penyamun tersebut dan akhirnya untuk menghindari pertumpahan darah,Sang Raja memerintahkan kepada Dubalang untuk memberikan sedikit uang kepada penyamun agar penyamun tersebut pergi dari hadapan Raja. (GMP-06)

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.